“Iya, tidak ada bagian dari Islam bagi orang-orang yang meninggalkan shalat.”
Al-Miswar berkata,
فَصَلَّى عُمَرُ، وَجُرْحُهُ يَثْعَبُ دَماً
“Kemudian ‘Umar pun berdiri dan shalat Subuh, dalam kondisi luka yang meneteskan darah.” (HR. Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ no. 51, dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 209)
Allahu Akbar! Betapa besar kedudukan shalat Subuh berjamaah dalam hati sahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Sehingga beliau pun sungguh-sungguh menjaganya. Beliau menjaganya dalam kondisi dan waktu apapun, baik itu ketika sedang menghadapi musuh, dalam barisan jihad, dan meskipun beliau dalam kondisi terluka dan masih meneteskan darah.
Lalu, bagaimana dengan diri kita? Menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga ibadah yang wajib ini. Siapa saja yang meremehkannnya, maka dia akan lebih meremehkan lagi kewajiban-kewajiban dalam Islam yang lainnya.
Hal-hal yang bisa menjadi sebab melalaikan shalat Subuh berjamaah di jaman ini sangatlah banyak dan beragam. ‘Umar bin Khaththab mencela sahabatnya yang tertinggal shalat Subuh berjamaah, padahal sebabnya adalah karena begadang shalat malam. Lalu, apa yang akan dikatakan ‘Umar bin Khaththab kepada kita yang begadang karena sibuk dengan perkara haram dan -minimal- perkara yang sia-sia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar